Kamis, 11 Oktober 2012

laporan magang


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
(PREKERIN)
DI
PT.UNITED MOBIL INTERNASIONAL
(FORD BANJARMASIN)
Laporan ini disusun oleh :
-         BAHRUL ILMI

BIDANG KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 5 BANJARMASIN 2010/2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa yang telah memberikan segala berkah dan hidayahnya serta rahmat-NYA sehingga kami dapat menyelesaikan praktek kerja industri (PREKERIN) dan juga pembuatan sebuah laporan.
Adanya laporan ini disusunberdasrkan hasil dari yang kami peroleh selama kami melaksanakan praktek industri di PT.UNITED MOBIL INTERNASIOANAL yang di mulai dari tanggal 10 januarri sampai dengan 12 april 2011.
Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak yang bersangkutan,tidak mungkin saya dapat mengikuti program praktek kerja industri sampai dapat disusun laporan kerja ini.untuk itu saya mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan bantuan kepada :
1.kepala sekolah SMKN 5 BANJRMASIN.
2.kepala program keahlian tehnik mekanik otomotif.
3.guru pembimbing prakterin kerja industri program keahlain teknik mekanik otomotif
4.maneger servie PT.UNITED MOBIL INTERNASIONAL (FORD).
5.foreman PT.UNITED MOBIL INTERNASIONAL (FORD).
6.pembimbing praktek kerja di PT.UNITED MOBIL INTERNASIONAL (FORD).
7.Bapak dan Ibu dewan guru serta staf tata usaha SMK NEGERI 5 Banjarmasin.
Kami menyadari dalam pembuatan laporan ini masih ada kekurangan karena keterbatasan ilmu teknikyang kami peroleh dari sekolah dan dalam praktik industri untuk itu kami sangat berterima kasih atas segala ilmu yang telah di berikan.
ii.
DAFTAR ISI

Halaman Judul.....................................................................................................................    i
Kata Pengantar....................................................................................................................    ii
Halaman Daftar isi............................................................................................................ ...  iii
A.UNIVERSAL JOINT......................................................................................................  1.
a.Pengetahuan tentang universal joint.................................................................................  1.
- Syarat universal joint........................................................................................................  2.
Jenis-jenis universal joint.................................................................................................  2.
a)Hook joint........................................................................................................................  2.
b) Flexible Joint..................................................................................................................  4.
B.Pemeriksaan, Servis dan Perbaikan Propeller Shaft,
Universal Joint dan Center Bearing..............................................................................   4.
C.Pembongkaran universal joint dan pemasangan universal joint........................   8.
C.Rangkuman....................................................................................................................  14.
KESIMPULAN................................................................................................................   15.
PENUTUP.........................................................................................................................  16.









iii.
UNIVERSAL JOINT
A.Pengetahuan tentang universal joint
Universal Joint yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga
yang berfungsi untuk memungkinkan poros berputar dengan
lancar walaupun terjadi perubahan sudut.Fungsi universal joint ialah untuk meredam peruabahan sudut dan untuk melembutkan perpindahan tenaga dari dari transmisi ke diverential
Propeller Shaft yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk meneruskan putaran dan daya mesin dari
transmisi ke differensial dengan variasi perubahan sudut yang
selalu terjadi pada poros tersebut saat memindahkan putaran dan
daya.
PROPELLER SHAFT
Pada umumnya propeller shaft dibuat dari tabung pipa baja yang memiliki ketahanan terhadap gaya puntuiran atau bengko. Bandul pengimbang (Balance Weight) dipasang dibagian luar pipa dengan tujuan untuk keseimbangan pada waktu berputar.
Pada umumnya propeller shaft terdiri dari satu pipa yang mempunyai dua penghubung yang terpasang pada kedua ujung berbentuk universal joint.
Pipa propeller shat juga dua bagian dengan tiga joint. Kadang-kadang menggunakan bearing tengah yang bertujuan untuk mengurangi getaran dan bunyi
.
Gambar 1. Bagian–bagian poros propeller
1.
Universal joint dipakai untuk mengatasikondisi tersebut agar poros selalu dapat berputar dengan lancar, sehingga universal joint harus mempunyai syarat :
·         dapat mengurangi resiko kerusakan propeller saat poros bergerak naik/ turun, tidak berisik atau berputar dengan
          lembut, konstruksinya sederhana dan tidak mudah rusak.

Dilihat dari konstruksinya, universal joint dibagi dalam
beberapa jenis, yaitu :
a)   Hook Joint
Gambar 2. Konstruksi Hook Joint
Pada umumnya poros propeller menggunakan konstruksi
tipe ini, karena selain konstruksinya yang sederhana tipe
ini juga berfungsi secara akurat dan konstan. Konstruksi
hook joint adalah seperti gambar.
Ada dua tipe hookjoint yaitu shell bearing cup type dan solid bearing cuptype. Pada tipe shell bearing cup universal joint tida bisa dibongkar sedangkan pada tipe solid bearing cupbisa dibongkar. Ilustrasi konstruksi kedua tipe universal joint tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :




2.
Gambar 3. Konstruksi hook joint tipe shell bearing cup
Gambar 4. Konstruksi hook joint tipe solid bearing cup






3.
b)   Flexible Joint
Gambar 5. Konstruksi Flexible Joint


Konstruksi dari universal joint model flexible joint dapat
dilihat pada gambar 7 di atas. Model ini mempunyai
keuntungan tidak mudah aus, tidak berisik dan tidak
memerlukan minyak/ grease.



B.Pemeriksaan, Servis dan Perbaikan Propeller Shaft,
Universal Joint dan Center Bearing.

Perawatan yang dilakukan pada propeller shaft adalah
memberikan pelumasan dengan grease pada universal joint.
Pemeriksaan dilakukan untuk mencegah suatu kerusakan
atau untuk memastikan penyebab suatu keusakan.
Pemeriksaan pencegahan atau perawatan dilaksanakan
secara berkala dan rutin untuk memeriksa/ menjaga kondisi
komponen dan kerjanya. Sedang pemeriksaan guna
memastikan penyebab kerusakan harus dilakukan dengan
betul-betul cermat dan perlu analisa kasus dan perlu
pemeriksaan komponen dengan urutan yang cepat, tepat
dan benar.
Pemeriksaan propeller shaft meliputi pemeriksaan saat
terpasang dan pemeriksaan saat terlepas (pemeriksaan
komponen). Pemeriksaan saat masih terpasang adalah
pemeriksaan fungsi kerja dan getaran dari propeller shaft,
sedangkan pemeriksaan saat dilepas antara lain :

4.
a). Kebengkokan poros propeller depan dan belakang.
Dengan menggunakan V-blok dan dial tester indikator
ukurlah run-out poros (kebengkokan).
b). Keausan dan kekocakan bantalan spider.
Putar spider dan pastikan bahwa tidak ada hambatan
saat berputar. Periksa juga kebebasan aksial spider
bearing oleh putaran yoke ketika tertahan poros dengan
kuat.
c). Periksa clearance antara universal joint spider dan
needle roller bearing




5.
d). Keausan dan kerusakan center support bearing
Periksalah bahwa bearing dapat berputar dengan bebas
tanpa hambatan namun tidak longgar/ goyang/ kocak.

e). Pemeriksaan keausan alur-alur sleeve yoke
Lakukan pengamatan secara visual terhadap kondisi
spline. Lakukan pengujian dengan memasangkan sleeve
yoke ke poros lalu putar bolak-balik sleeve yoke dan
gerakkan maju-mundur (axial). Pastikan tidak terjadi
kekocakan yang berlebihan tetapi bisa bergerak majumundur
dengan lancar.
f). Pemeriksaan keausan alur-alur ujung propeller depan
terhadap flange maupun yoke propeller belakang.
Menggunakan metode yang sama dengan di atas
lakukan pengecekan alur-alur ujung propeller depan
terhadap flange maupun yoke propeller belakang
6.
g). Pemeriksaan karet bushing maupun penutup debu pada
center bearing.Lakukan pengamatan terhadap kondisi karet bushing
maupun karet penutup debu pada center bearing.

h). Pemeriksaan keseimbangan/ balance poros propeller.
Menggunakan alat khusus (roller instrument) lakukan
pengecekan ketidak seimbangan poros propeller. Bila
ditemukan tidak seimbang (un-balance) maka lakukan
balancing dengan memasang bobot pemberat tertentu.
Setelah pemeriksaan dan penyebab kesalahan atau
kerusakan ditemukan maka segera dilakukan perbaikan atau
penggantian dengan pembongkaran. Pada saat sebelum
melakukan pembongkaran poros propeller sebaiknya
diberikan tanda pada bagian-bagian yang berpasangan (gb.
5). Pemasangan poros propeller setelah dilakukan
pembongkaran harus memperhatikan tanda-tanda yang telah
dibuat atau dengan memperhatikan pola pemasangan poros
propeller yang terdapat pada buku manual dari kendaraan
tersebut
Gambar 5. Pemasangan U-joint model 2 joint
Gambar 6. Tanda pemasangan yang harus diperhatikan
7.
C.Pembongkaran universal joint
a.Alat dan Bahan yang digunakan :
a). 1 unit propeller shaft tipe 2 joint
b). 1 unit propeller shaft tipe 3 joint
c). Peralatan tangan, kunci pas/ring (sesuai kebutuhan)
d). Grease/ gemuk
e). Lap / majun.
KESELAMATAN KERJA

1. Gunakan alat sesuai fungsinya
2. Gunakan pakaian (Weer park ) saat bekerja
3. Bekerjalah dengan teliti dan hati-hati
4. Ikutilah instruksi dari pembimbing PKL
5. Bekerjalah dengan prosedur kerja
6. Tanyakan pada instruktur apabila mendapatkan kesulitan dalam praktek
7. Bersihkanlah kembali setelah praktek

b.Langkah Kerja
a). Pukul perlahan-lahan bearing outer race dengan palu dan batang tembaga dan keluarkan keempat snap ring/ pengunci dari tempatnya.
  
Batang tembaga




8.



b). Tekan keluar bearing dari tempatnya dengan
menggunakan SST, atau dengan alat penekan.
SST
sst
   






c). Jepitlah bearing outer race pada ragum dan pukul propeller shaft dengan palu tembaga. Lepaskan bearing pada sisi lainnya dengan prosedur yang sama.






9.

d). Pasangkan dua outer race bearing yang telah dilepas ke spider sebagai tumpuan penekanan dan dengan menggunakan SST tekan keluar bearing dari yoke.





10.
Setelah pembongkaran, maka pasangkan kembali dengan
spider bearing yang baru dengan prosedur sebagai berikut :

(1).Berilah pelumas secukupnya saja dengan pelumas
   khusus pada spider dan bearing-nya.
Melumasi spider bearing

(2). Tepatkan tanda pada yoke (u-joint)

Menepatkan tanda pada yoke

(3).Pasangkan spider bearing yang baru ke dalam yoke
     dengan menggunakan SST.
Memasang spider bearing

11.
(4). Setel masing-masing bearing sehingga celah snap ring
     pada maksimum dan lebarnya sama.


Penyetelan celah snap ring

(5).Pasangkan snap ring dengan ketebalan yang sama
    dengan kebebasan axial max. 0.05 mm. Jangan
    menggunakan snap ring bekas.


Memasang snap ring

(6). Pukul yoke hingga tidak terdapat celah antara bearing
      bagian luar dengan snap ring.
Menepatkan snap ring

12.
(7). Periksa dan pastikan spider bearing dapat bergerak
     dengan lembut. Kebebasan axial maksimal 0.05 mm.

Memeriksa kebebasan spider bearing

(8). Pasangkan spider bearing pada sisi yang lain dengan
      prosedur yang sama sebagaimana digambarkan di atas
     dengan memperhatikan tanda yang telah dibuat.


Pemasangan spider bearing

















13.
C. Rangkuman 1

1). Propeller shaft (drive shaft) dipasang pada kendaraan tipe
FR dan FWD untuk menghubungkan/ meneruskan putaran
mesin dari transmisi ke differential.
2). Propeller shaft harus mampu meneruskan putaran mesin
dari transmisi ke differential dengan lembut walaupun posisi
differential selalu berubah-ubah terhadap transmisi,
sehingga pada poros propeller dipasangkan universal joint
dan sleeve joint.
3). Jenis-jenis universal joint antara lain adalah hook joint,dan
flexible joint.
4). Pada poros propeller yang panjang atau yang terdiri dari 3-
joint atau lebih, sebagai tumpuan antara dipasangkan
center bearing untuk mencegah getaran dan bunyi serta
mengurangi kemungkinan poros propeller bengkok.
5). Pemeriksaan propeller shaft meliputi pemeriksaan alur-alur
sleeve joint, keausan/ kekocakan needle bearing universal
joint, kebengkokan propeller shaft, keseimbangan propeller
shaft, keausan/ kekocakan center bearing serta keausan dan
kekerasan mur/baut flange atau yoke.












14.

A.KESIMPULAN
Berdasarkan pada pengalaman yang telah saya rasakan selama mengikuti kegiatan praktek industri,maka saya dapat mengambil kesimpulan mengenai kegiatan praktek industri antara lain :
Melaksanakan praktek kerja industri pada dasarnya bukan merupakan suatu kewajiban belaka,tetapi praktek industri sudah menjadi kebutuhan bagi para siswa.saat di dunia industri,siswa akan merasakan sendiri bagaimana suasana kerja yang sesungguhnya.siswa akan dilajari bagaimana caranya menghadapi pelanggan atau konsumen dan belajar untuk berkerja sama dengan orang lain.Disamping itu,kegiatan praktek kerja industri juga memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa untuk mengebangkan potensi yang ada pada dirinya.
Selama berada didunia industri,kita harus pandai-pandai menempatkan diri kita .Pihak dunia industri tentunya akan senang apabila kita menunjukkan sikap yang baik.Oleh sebab itu,kita harus menunjukkn tinggkah laku yang sopan,menjaga ddisiplin dan berkerja dengan rajin sesuai kemampuan lita memiliki.apabila sikap dan prestasi kerja kita cukup baik,bukan tidak mungkin pihak dunia industri akan berniat untuk menjadikan kita karyawan tetapi jika kita sydah lulus nanti.Hal ini tentunya merupakan suatu keuntungan bagi siswa yang berminat.
Secara tidak langsungn,kegiatan praktik industri merupakn suatu latihan bagi siswa untuk dapat bertanggung jawab ,disiplin dan jujur .apabila melakukan sesuatu kesalahan,maka hendaknya kita terus terang dan berupa untuk memperbaiki kesalahan tersubut.Walaupun kita tidak diawasi oleh pihak sekolahmkita harus menjaga disiplin diri dalam berkerja.
Berhasil atau tidaknya praktek industri yang dilaksanakan,tergantung padas siswa yang bersangkutan .apabila seorang mengikuti dengan sungguh-sungguh dalam mengikuti praktek industri,tentunya ia akan mendapat hasil yang kurang baik.semua itu kembali kepada pribadi masinhg-masing.

15.

B.PENUTUP
Dengan selesainya pembuatan laporan ini saya mengharapkan agar laporan ini bisa bermanfaat bagi yang membaca terutama bagi adik-adik kelas jurusan otomotif.tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelasaikan laporan ini,walaupun masih terdapat banyak kekurangan.namun saya berharap dangan adanya kekurangan-kekurangan tersebut dapat memacu semangat adik-adik kelas agar lebih baik lagi dalam pembuatan laporan yang akan datang.




                                                                                    Banjarmasin,     april 2011












16.